Ketua DPP TUMPAS Robek Kartu Lebaran Diduga Kepala Sekolah SMAN I Kisaran Alergi Dengan Wartawan
Lentera Cakrawala, Asahan - Sabtu 30 Maret 2024,Ketua DPP TUMPAS Toni "Ciek" Chaniago dan Wartawan "Gebrak" Adek Harahap merasa dipermainkan oleh Oknum guru SMAN 1 Kisaran.
Tradisi memberikan kartu ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada Mitra Kerja (Kepsek SMAN 1 Kisaran) dari Wartawan/LSM sudah menjadi langganan setiap tahun tapi hari ini tradisi itu hilang semenjak Ramlan Harahap menjadi Kepala Sekolah SMAN 1 Kisaran,Ketua DPP TUMPAS Toni "Ciek" Chaniago dan Wartawan Gebrak Adek Harahap yang ingin memberikan kartu ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada Ramlan Harahap merasa dipermainkan oleh Oknum Guru disana kami seperti di bola-bola,ucap Toni.
Berawal dari Satpam SMAN 1 Kisaran yang tidak berani menerima kartu ucapan lebaran dari wartawan/LSM dan menyuruh kami langsung kedalam keruangan Tata Usaha (TU) disana kami disuruh untuk menyerahkan langsung kepada kepala sekolah tapi diruangan Kepala Sekolah hanya ada Wakil Kepala Sekolah dan Guru (Istri Kepsek SMAN 1 Kisaran/Ramlan Hrp) mereka mengatakan Kepala Sekolah tidak ada dan memerintah kami untuk ke TU lagi,ungkap Toni.
Selanjutnya,diruangan Tata Usaha (TU) Ketua DPP TUMPAS Toni "Ciek" Chaniago merobek kartu lebarannya didepan oknum Tata Usaha SMAN 1 Kisaran karena merasa telah dipermainkan/dibola-bola oleh oknum wakil kepala sekolah dan istri kepala sekolah,pungkas Toni.
Adek Harahap (Koran Gebrak) dan Karim (Koran Jurnal Media Sukses/JMS) yang juga berada disana mengatakan kepada awak media Lentera Nusantara kalau Kepala Sekolah SMAN I Kisaran Ramlan Harahap memang sangat susah untuk dijumpai sepertinya dia alergi kepada para Wartawan/LSM,apalagi istri Ramlan Harahap yang nampak tidak senang jika melihat ada wartawan yang ingin menemui kepala sekolah.
Kami (Ketua DPP TUMPAS,Wartawan Gebrak,Wartawan JMS) meminta agar Inspektorat Provinsi Sumatera Utara untuk memeriksa penggunaan Dana BOS SMAN 1 Kisaran karena sudah 2 tahun menjabat kepala sekolah di SMAN 1 Kisaran tidak nampak ada perubahan dan diduga Istri Ramlan Harahap ikut campur dalam mengelola Dana BOS.
Dana BOS yang besar dan Uang Komite Rp. 70.000/siswa yang mereka tetapkan seharusnya bangunan di SMAN 1 Kisaran tidak dijumpai lagi ada yang rusak tapi kenyataannya dalam pantauan awak media masih terdapat plafon bangunan kelas yang rusak,Kosen pintu/jendela yang Kropos/lapok dan pintu kelas yang rusak.
Sekali lagi kami meminta kepada Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara,Kepala Inspektorat Provinsi Sumatera Utara agar memeriksa penggunaan Dana BOS SMAN 1 Kisaran yang diduga penggunaannya tidak sesuai peruntukannya dan terindikasi korupsi.
Jika dugaan kami ini tidak ditanggapi DPP TUMPAS (Tuntutan Masyarakat Peduli Asahan) kabupaten Asahan akan melakukan unjuk rasa (Unras) ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kisaran,ucap Toni.
*RAH*