Lentera Cakrawala - Desa Sawit, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, tengah menjadi sorotan karena pembangunan gedung serbaguna yang mangkrak. Proyek yang telah menelan anggaran Rp600 juta ini menimbulkan pertanyaan: apakah nilai tersebut wajar untuk bangunan yang berdiri seperti saat ini? Anggaran yg dibutuhkan adalah 1,4M dan dengan adanya kenaikan harga material akan bertambah anggaran 1,8M. Dan proyek gedung serba guna ini sudah dimulai sejak 2019 yang anggaran Dana Desa dicairkan secara bertahap.

Pertanyaan ini muncul karena masyarakat Desa Sawit merasa bahwa bangunan tersebut belum sesuai dengan nilai yang telah dikeluarkan. Mereka mempertanyakan kualitas material dan desain bangunan, serta efisiensi penggunaan anggaran.

Sebagai warga Desa Sawit, kita perlu memahami bahwa pembangunan gedung serbaguna merupakan investasi jangka panjang. Gedung ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan mendorong kemajuan desa. Namun, investasi ini harus dilakukan dengan bijak dan transparan.

Penting bagi pemerintah desa untuk memberikan penjelasan yang detail mengenai penggunaan anggaran Rp600 juta. Masyarakat berhak mengetahui rincian biaya, jenis material yang digunakan, dan proses tender yang dilakukan. Transparansi ini akan membangun kepercayaan dan meminimalisir potensi konflik.
Selain itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap desain dan konstruksi bangunan. Apakah desain tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan apakah konstruksi bangunan sudah memenuhi standar keamanan? Jika ditemukan kekurangan, perlu dilakukan perbaikan agar bangunan dapat berfungsi optimal dan aman untuk digunakan.

Pembangunan gedung serbaguna di Desa Sawit merupakan proyek penting yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Namun, proses pembangunan harus dilakukan dengan transparan, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Semoga ke depan, gedung serbaguna ini dapat menjadi simbol kemajuan dan kebanggaan bagi Desa Sawit. (Okta)