SECEPAT KILAT B1KWK NASDEM BUOL BERUBAH, BEREDAR NARASI SURYA PALOH TAKUT DENGAN TRISAKTI.
Lenteracakrawala.com - Buol, Menjelang Pilkada serempak yang akan digelar 27 November, para calon kepala daerah untuk mendapatkan dukungan partai atau rekomendasi berbagai cara ditempuh Termasuk melakukan pembusukan terhadap Paslon yang dianggap menjadi saingannya untuk mendapatkan B1KWK Cabup dan cawabup.
Hal ini terjadi pada Salah satu kandidat Paslon Calon Bupati dan Wakil Bupati Buol di Mana B1KWK untuk calon bupati dan wakil bupati kabupaten Buol provinsi Sulawesi Tengah yang semula rekomendasi Partai Nasdem diberikan kepada Abdulah Lamase-Abd. Paisal AB. Pontoh (AL-Pais) beralih pada tanggal 27-8-2024 kepada Moh Agris Dwi yang mana calon bupati Buol ini anak dari ketua Nasdem Buol Amran Batalipu yang berpasangan dengan Djufrin Manto sebagai cawabupnya.
Alasan berpindahnya B1KWK ini beredar narasi melalui rekaman percakapan mengatakan bahwa dr Agris Dwi putra dari Amran Batalipu tidak diusulkan itu tidak benar.
Nama dr Agris Dwi sebagai kader masuk dalam usulan saat penjaringan oleh DPD Nasdem Buol bahkan diketahui saudara Djufrin Manto Paslon cawabup sesuai B1 KWK tanggal 27-8-2024 tidak pernah mendaftarkan diri saat penjaringan bakal calon di DPD Nasdem Buol.
Padahal ketua Bappilu DPP Nasdem menerbitkan rekomendasi tertanggal (24/6/2024) kepada Abdullah Lamase dan Paisal Pontoh sebagai cabup dan cawabup Buol,sehingga tanggal 1 -8-2024 atas pertimbangan hasil survei tertinggi pasangan AL-Pais dan untuk kepentingan membesarkan partai Nasdem di kabupaten Buol terbitlah B1KWK untuk AL-Pais.
Abd Paisal AB Pontoh adalah mantan kepala Syahbandar Pelabuhan Leok (1998-2008) sudah pensiun, bohong narasi yang dihembuskan ke Nasdem pusat kalau Abd. Paisal AB Pontoh masih PNS aktif faktanya dirinya pensiun dari ASN Kementerian Perhubungan tertanggal 1-Juni-2023 saat menjabat sebagai Kepala Syahbandar Pelabuhan Molawe Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.
Muncul lagi narasi yang diduga suara ketua DPD Nasdem Buol Amran Batalipu dalam rekaman tersebut terlontar kata kata “TIO MOUGON TRISAKTI' (bahasa daerah Buol) yang artinya, Dia (Ketum Nasdem Surya Paloh) "TAKUT DENGAN TRISAKTI." Rekaman ini beredar luas di ruang publik yang kemudian dapat diartikan atau ditafsirkan sebagai upaya mendiskreditkan atau melecehkan eksistensi Bapak Surya Paloh sebagai Ketum Nasdem dan Tokoh Nasional.
Kezaliman akan terungkap banyak kalangan masyarakat khususnya kabupaten Buol tidak simpatik melakukan cara-cara keji dalam politik, apalagi pilkada ini adalah sebuah momentum untuk memilih kepala daerah khususnya kabupaten Buol. Jika kekuasaan diambil dengan cara-cara kotor sudah pasti apa yang diharapkan tentang kemakmuran dan kesejahteraan rakyat tidak akan pernah ada.
Seluruh Pendukung militan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buol AL-Pais yang dominan kelompok masyarakat menengah kebawah berharap DPP Nasdem dalam hal ini Ketua Umum dan sekjend agar mencabut dan membatalkan B1 KWK yang sudah diberikan kepada pasangan Moh Agris Dwi dan Djufrin Manto yang secara nyata dan terang benderang mengangkangi prosedur dan mekanisme penjaringan dan penyaringan bakal calon pimpinan daerah yang telah ditetapkan oleh partai. Selain itu Peninjauan kembali Pencabutan B1 KWK yang terbit kepada Paslon Agris-Djufrin Manto akan berpengaruh demi menjaga eksistensi partai Nasdem sebagai pemenang pemilu 2024 di kabupaten Buol pada pemilu 2029 kedepan.(Tim).