Gatot Aribowo, Mendaftar Ke PDIP Untuk Menjadi Kader
Lentera Cakrawala - Ingin kembali menjalani karir politik, seorang wartawan di Kabupaten Blora ingin mendaftar bakal calon kepala daerah dalam kontestasi Pilbup Blora 2024. Gatot Aribowo, seorang wartawan yang telah bergelut 2 dekade dalam dunia jurnalistik memutuskan untuk mendatangi Kantor DPC PDIP Kabupaten Blora pada Senin, (13/5/2024), guna mengambil formulir pendaftaran.
"Bukan pendaftaran calon kepala daerah tapi pendaftaran anggota. Setelah deklarasi ke publik sebagai kadernya PDIP, baru mungkin memikirkan untuk ikut kontes calon kepala daerah," katanya kepada wartawan.
Mengenakan pakaian rangkap, baju merah yang kancingnya dilepas dan kaos hitam yang memperlihatkan tulisan Masyarakat Arus Bawah, mantan wartawan Harian Cenderawasih Pos dan kontributor Metro TV di Papua ini diterima Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Blora Kuat Prihantoro.
Wartawan yang mengawali karir liputannya di daerah konflik di Papua ini memutuskan untuk masuk PDIP lantaran ingin meneruskan sejarah ibunya yang pernah aktif di sayap PNI tahun 1960-an. Ia pun mengambil momen tanggal-tanggal reformasi untuk mengawali langkah barunya di dunia politik praktis.
"Keluarga kami termasuk pelaku sejarah perjalanan politik bangsa ini. Ibu dulu aktif di sayap PNI ketika masih pelajar SMP. Bahkan militansinya sampai menimbulkan konflik dengan ayahnya yang masuk keanggotaan PKI. Sementara saya sendiri pelaku sejarah reformasi 98, ikut demo pertama kalinya pada tanggal sekarang, 26 tahun lalu di Kampus UMS Solo," terangnya.
Gatot sebelumnya pernah terjun dalam politik elektoral pemilu 2014 dengan menjadi Caleg Partai Gerindra. Setelah gagal meraih kepengurusan Partai Gerindra, ia memutuskan kembali melakoni liputan lagi jadi wartawan.
"Sejak itu saya mulai mempelajari orang-orangnya dan mempelajari bukunya. Justru malah semakin tertarik untuk mengikuti dunia politik. Apalagi semacam ada panggilan sejarah untuk menuntaskan apa yang pernah digeluti ibu saya di era sebelum 65," katanya.
Keputusan untuk kembali terjun dalam politik praktis telah ia sampaikan ke ibunya.
"Munculnya keinginan untuk masuk PDIP setelah ibu berkisah bagaimana militansinya dia dan kawan-kawannya dalam mewarnai politik era sebelum 65. Lalu terpikir, mengapa saya gak meneruskan semangat marhaenisme yang dibawa ibu saya di politik terkini. Setelah itu saya iseng berkirim pesan WA ke Mbah Dasum, Ketua DPC PDIP Blora tepat tanggal 11 Desember 2023 pas ramai-ramainya pilpres yang lalu. Saya sampaikan keinginan saya masuk PDIP setelah selesai pilpres," jelasnya.
Sebagai angkatan mahasiswa 98 yang punya peranan sejarah perjalanan bangsa ini, Gatot merasa terpanggil untuk menuntaskan cita-cita demokrasi yang menurutnya kini mengalami kemunduran. Salah satu cita-cita reformasi itu adalah reformasi di bidang politik yang menurutnya hingga kini belum tuntas.
"Politik dan demokrasi tidak bisa dipisahkan. Masuk politik harus menjiwai nilai-nilai demokrasi. Nilai yang paling dasar adalah kesetaraan. Siapa saja bisa menjadi presiden, dan siapa saja bisa menjadi ketua umum. Tidak hanya anak penggede, tapi anak siapa saja yang punya kapabilitas dan telah menjalani proses dari bawah untuk mengenal masyarakatnya," tandasnya.
Keinginan untuk terjun kembali ke politik praktis sebenarnya sudah ada jauh-jauh hari.
"Saya itu sudah memiliki kartu keanggotaan secara online di Partai Buruh. Sebelumnya saya sempat daftar secara online Partai Hijau. Tapi tak saya lanjutkan meski sudah ada kontak dengan pengurus nasionalnya. Jadi menimbang dan mengingat, akhirnya ya sudahlah, saya mewarnainya dengan warna baju yang saya kenakan ini," pungkasnya.
(RA)